Selasa, 12 Oktober 2010

warisan macam apa buat anak anak kita?

ketika mengamati tumpukan buku di meja bapak mertua, perhatian saya tertarik pada sebuah buku yang berjudul "dunia macam apakan yang akan kita wariskan pada anak anak kita?", buku ini adalah buku lama dari kondisi fisik nya, cover yang kucel menandakan usia nya, begitu juga dengan desain sampul nya.

saya tidak akan membahas mengenai isi dari buku itu, karena memang saya sendiri belum sempet membaca nya.
dunia macam apa yang akan kita wariskan pada anak kita, kata kata tsb cukup membuat saya sedikiit berfikir, saya jadi teringat waktu saya masih usia kira kira 12th an.

saat itu saya sedang merenung di pinggir sungan deket rumah, entah kenapa waktu itu saya ber doa sama Tuhan yang isi nya jikalau Tuhan mengetahui (pasti tahu, kan maha mengetahui) bahwa di masa depan saya akan menjadi hamba yang bergelimang dosa, maka ambil lah nyawaku saat itu juga.

kira kira doa saya seperti itu, nama nya juga anak kecil, masih kurang ilmu dan pengalaman nya, namun pemikiran saya itu tidak tanpa alasan lho, waktu itu saya merasa bahwa godaan kemaksiatan dan dosa sangat kuat, itu berasal dari pengalaman pribadi atau orang lain.

jujur saja waktu kecil saya pernah diperalat oleh orang yang kami anggap saudara untuk mencuri buah jeruk orang lain, bilang nya sih kebun kakek nya, naudzubillah...belum lagi yang kaca rumah yang pernah di lemmpar orang dengan batu karena bapak sedikit kritis thdp pemerintah desa.

itu terjadi sekitar dua puluh tahun yang lalu, nah sekarang?, bencana kian banyak terjadi, korupsi pun ngga kunjung rampung, hutan dah banyak yang gundul, jalan banyak yang lubang, pejabat...sibuk rebutan kekuasaan, artis pada pamer tubuh dan pakaian, terus apa warisan buat anak kita?

ketika pikiran tsb muncul, kadang ada sedikit kekecewaan dalam diri, kenapa negara ku ngga kayak jepang yang orang orang nya sangat malu jika membuat aib, hingga ada tradisi harakiri di sana, kalau di negeri kita, orang dah ketahuan salah aja msh bisa tersenyum bangga, ini kan aneh, dan sangat aneh.

namun, seperti apa yang bapak mertua ucapkan, apapun keadaan nya kita wajib harus tetap optimis dalam menjalani hidup.
amien..moga indonesia bisa menjadi lebih baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar