Jumat, 05 Desember 2008

"mas, buka cabang yuk"

Beberapa hari setelah peristiwa pencobaan pembakaran gerobak bakso adik ku, entah kenapa gelora jiwa naik, inilah yang membuat aku bangga ma adik ku, bukan nya dia jadi takut atau down atas teror tsb,
seakan akan dia malah mendapat kan suntikan energi tuk malah bangkit dari usaha nya.

Dalam sms dia mengajak tuk buka satu cabang lagi, mendapat ajakan tsb saya mencoba tenang, saya bilang, "perbaiki dulu managemen nya, jangan sampai setelah ada cabang nanti kamu malah kebingungan kalang kabut, tak terkontrol dan akhirnya terbengkalai".

Yang penting lagi menurut saya, konsep bisnis nya pun harus di perbaiki, disusun yang jelas, mau dibawa ke mana nantinya warung ini. mau dijadikan apa nantinya.
Hal ini penting karena akan memudahkan bisnis kita kemana harus bergerak.

Bagaimana pun, target pun perlu sekali, dalam beberapa tahun kedepan harus punya berapa cabang, harus menguasai berapa persen pasar di suatu daerah dsb.

InsyaAllah, tahun depan harus ada satu cabang lagi, dengan menagemen yang baik, konsep usaha yg jelas dan target yang masuk akal.

"mas, gerobak bakso kita ada yang coba bakar"


Berita ini aku terima kemaren sore, lewat sms dia bercerita bahwa gerobak bakso yang baru aku beliin dua minggu yang lalu di bakar orang, tapi untunglah, sebelum api mambakar semua gerobak adikku, keburu ada yang ngeliat dan mereka pun memadamkan api tsb.

Memang, kata adik ku, sejak kehadiran gerobak tsb, penjualan bakso dan mie ayam nya meningkat pesat, mungkin....ini mengakibatkan sejumlah pelanggan pesaing adikku mulai beralih.

Tapi inilah bisnis, aku pikir wajar saja mereka merasa terancam, tapi...
inilah hidup. penuh kompetisi, bagi yang tidak terbiasa hidup dengan dunia kompetisi, bisa saja mereka bakal resah dan akhirnya akan berujung pada sebuah tindakan yang destruktif, saling jegal, tidak fair dalam usaha dsb.

Namun begitu, saya tidak berburuk sangka pada pesaing adik ku, bisa saja api itu berasal dari putung rokok yang tak sengaja membakar gerobak adik ku, atau apa sajalah.

Tapi, jika memang api itu kesengajaan, dalam hati kecil saya ber doa
" ya Allah, apakah ini sebuah tanda tanda titik balik dari kesuksesan usaha kami?"

Tak ada yang tau jawaban pasti, kecuali Dia,
insyaAllah.